Asam nukleat bebas untuk deteksi DNA dan RNA Dalam plasma dan serum
Main Article Content
Latar belakang. Sejak pertama kali ditemukan pada tahun 1940an, circulating nucleid acid in plasma and serum
(CNAPS) masih banyak hal perlu dijawab sebelum konsep ini dapat benar-benar diterapkan untuk mendeteksi DNA dan
RNA dalam plasma atau serum. Berbagai penelitian mendukung bahwa DNA dan RNA bebas memiliki peluang untuk
menjadi pemeriksaan laboratorium untuk diagnosis dan prognosis penyakit terutama keganasan.
Tujuan. Memberi gambaran perkembangan konsep CNAPS dari awal ditemukan disertai hasil-hasil penelitian yang
mendukungnya.
Hasil. DNA sel bebas (cell-free DNA) dapat berasal dari sel nekrosis, apoptosis, atau yang asalnya dari sel itu sendiri,
khususnya sel limfosit dan dapat disimpulkan dua sumber yang mungkin CNAPS adalah pelepasan pasif dari sel mati
(apoptosis) dan dari pelepasan aktif dari sekresi sel. Asal CNA pada orang normal dari hasil apoptosis limfosit dan inti
sel lainnya dan pada pasien kanker, dimana apoptosis sel hilang karena proliferasi sel meningkat yang ditunjukkan
seringkali pada elektroforesis muncul pola tangga (pada kanker paru dan pankreas) yang mirip seperti pola apoptosis
sel. Untuk DNA fetal yang masuk ke plasma maternal, dapat berasal dari berbagai kemungkinan yaitu transfer DNA
langsung, sel-sel placenta dan hematopoeitic, dan placenta sebagai sumber predominan.
Kesimpulan. Penelitian-penelitian yang telah dilakukan memberi harapan CNAPS dapat menjadi metode pemeriksaan
yang cepat, non invasif, sensitif, dan akurat jika diteliti dengan standarisasi teknik pemeriksaan, evaluasi yang hati-hati,
dan analisis data sesuai parameter.