Main Article Content

Laode Mohammad Hidayatullah
Yusmala Helmi
Hendarmin Aulia

ISPA merupakan salah satu penyebab tingginya morbiditas dan mortalitas pada anak. Pneumonia menempati urutan kedua
setelah diare sebagai penyebab kematian balita dengan angka kejadian sebesar 23,8%. Status imunisasi dasar tidak lengkap
merupakan salah satu penyebab terjadinya ISPA. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
riwayat imunisasi dasar dan frekuensi ISPA pada balita yang datang berkunjung ke Puskesmas Sekip Palembang. Penelitian ini
merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Subjek pada penelitian ini adalah 180 ibu dan
anaknya yang berkunjung ke Puskesmas Sekip Palembang pada bulan Oktober-Desember 2014 yang dipilih dengan
menggunakan teknik consecutive sampling. Variabel independen pada penelitian ini adalah riwayat imunisasi dasar yang terbagi
menjadi lengkap dan tidak lengkap, dan variabel dependen pada penelitian ini adalah frekuensi ISPA yang terbagi menjadi sering
(≥4 episode ISPA/tahun) dan jarang (<4 episode ISPA/tahun). Dari hasil penelitian ini didapatkan sebesar 84 balita (46,7%)
jarang terkena ISPA dan sebesar 96 balita (53,3%) sering terkena ISPA. Dari hasil analisis bivariat, nilai p value pada penelitian
ini sebesar 0,037 dan odd ratio 2,161 (CI 95% = 1,098-4,253). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang
bermakna antara riwayat imunisasi dasar dan frekuensi ISPA pada balita yang datang berkunjung ke Puskesmas Sekip
Palembang dan balita dengan riwayat imunisasi dasar tidak lengkap berisiko untuk sering terkena ISPA 2,161 kali lebih besar
daripada balita dengan riwayat imunisasi dasar lengkap.

Keywords: Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) balita Imunisasi Dasar