Main Article Content

Wenniarti
Putri Widita Muharyani
Jaji

Nyeri post episiotomi merupakan bentuk ketidaknyamanan yang menjadi masalah kesehatan pada ibu. Nyeri
mengakibatkan ibu mengalami insomnia, sulit buang air besar, dan buang air kecil setelah melahirkan. Kasus nyeri post
episiotomi di Puskesmas Belinyu meningkat setiap bulannya sehingga diperlukan manajemen nyeri post episiotomi
secara nonfarmakologi yakni dengan terapi ice pack. Terapi ice pack yang diberikan pada ibu post episiotomi lebih
aman diterapkan karena tidak menimbulkan efek samping bagi ibu post episiotomi dan bayi yang dilahirkannya. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi ice pack terhadap perubahan skala nyeri pada ibu post episiotomi.
Desain penelitian menggunakan pra experimental dengan rancangan one group pretest and posttest design. Populasi
penelitian yaitu ibu post episiotomi di Puskesmas Belinyu. Sampel didapat sebanyak 15 ibu post episiotomi dengan
menggunakan metode nonprobability sampling melalui accidental sampling. Data penelitian diambil dengan cara
pengukuran langsung skala nyeri post episiotomi sewaktu sebelum dan setelah dilakukan terapi ice pack menggunakan
kuesioner Numerical Rating Scales (NRS). Data dianalisis menggunakan uji paired sample t-test. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa rata-rata skala nyeri post episiotomi sebelum dan setelah dilakukan terapi ice pack masing-masing
sebesar 7,60±1,121 dan 4,27±1,486. Analisis skala nyeri post episiotomi setelah dilakukan terapi ice pack didapatkan
bahwa terdapat perbedaan skala nyeri post episiotomi yang bermakna antara sebelum dan setelah dilakukan terapi ice
pack (p value = 0,001). Manajemen nyeri nonfarmakologi dengan terapi ice pack dapat dijadikan sebagai alternatif
untuk menurunkan nyeri pada ibu post episiotomi.

Keywords: nyeri post episiotomi terapi icepack