Korelasi Antara Overekspresi p53 Dengan Derajat Histopatologi Dan Stadium Klinis Karsinoma Ovarium
Main Article Content
Karsinoma ovarium adalah keganasan yang berasal dari sel-sel epitelial di ovarium, terbanyak keenam pada wanita di
dunia. Di RS Umum Dr. Mohammad Hoesin Palembang, insiden karsinoma ovarium menempati urutan ketiga
keganasan terbanyak pada wanita setelah karsinoma payudara dan leher rahim. Gen TP53 mensintesis protein p53 yang
bila inaktif dapat mempengaruhi derajat histopatologi dan stadium klinik. Penelitian ini bertujuan mengetahui korelasi
antara overekspresi p53 dengan derajat histopatologi dan stadium klinik karsinoma ovarium. Penelitian dilakukan
secara analitik observasional, pendekatan potong lintang di sentra diagnostik laboratorium Patologi Anatomi RS Umum
Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Sampel berjumlah 32 kasus, diambil dari arsip rekam medik periode 1 Januari 2012
sampai 30 Juni 2015, dipulas dengan antibodi monoklonal p53. Hasil penelitian menemukan frekuensi karsinoma
ovarium derajat rendah sebanyak 65,6% dan derajat tinggi sebanyak 34,4%. Tipe histopatologi terbanyak adalah
karsinoma serosa derajat tinggi (25%) dan karsinoma musinus (25%). Frekuensi karsinoma ovarium stadium lanjut
(53,1%) lebih banyak dari stadium awal (46,9%). Frekuensi overekspresi p53 pada karsinoma ovarium 43,8%. Tidak
ada korelasi bermakna antara overekspresi p53 dengan derajat histopatologi (p=0,1) dan stadium klinis karsinoma
ovarium (p=0,6). Terdapat korelasi bermakna antara derajat histopatologi dan stadium klinik (p=0,00, r=0,46).