Main Article Content

Arya Prasetya Beumaputra
Pudji Handayani
Sofie Hana Regita Syehrun
Bella Aprilia Wulansari

Pasien ortodontik tetap menggunakan obat kumur untuk mengontrol plak secara kimia. Obat kumur yang mengandung bahan kimia mempunyai efek samping jika digunakan dalam jangka waktu lama, yaitu dapat menimbulkan efek pewarnaan pada gigi dan mukosa mulut, gangguan fungsi pengecapan makanan, dan reaksi alergi. Oleh karena itu, diperlukan alternatif obat kumur yang berasal dari herbal dengan harapan risiko efek sampingnya lebih kecil. Ekstrak kulit pisang dan nanas mengandung zat aktif antibakteri seperti flavonoid, tanin, saponin, terpenoid, dan bromelin. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan efektivitas obat kumur ekstrak kulit pisang dan nanas dalam menghambat pembentukan plak. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimental dengan desain pretest and posttest control group design yang melibatkan 45 pasien ortodontik sebagai subjek penelitian. Subjek dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok pertama diberikan obat kumur ekstrak kulit pisang sebesar 2,5% (15 subjek), kelompok kedua diberikan obat kumur ekstrak kulit nanas sebesar 6,24% (15 subjek) dan satu kelompok kontrol (15 orang). subjek) diberi akuades. Pengukuran indeks plak menggunakan indeks plak Attin pada sebelum dan sesudah penggunaan obat kumur. Obat kumur ekstrak kulit pisang 2,5% dan ekstrak kulit nanas 6,24% efektif menurunkan indeks plak pasien alat cekat ortodontik. Obat kumur ekstrak kulit pisang lebih efektif menurunkan indeks plak. Obat kumur ekstrak kulit pisang lebih efektif menurunkan indeks plak pada pasien ortodonti cekat

Keywords: Mouthwash Banana peel extract Pineapple peel extract Plaque index