Main Article Content

Nilam Cahya
Rosita Dewi
Muhammad Hasan
Dina Helianti

Diazinon merupakan pestisida organofosfat yang paling umum digunakan untuk mengendalikan hama. Konsumsi produk pertanian yang mengandung residu diazinon mengakibatkan akumulasi diazinon dan metabolitnya pada hati dan menimbulkan stres oksidatif. Kulit bawang merah (Allium cepa L.) mengandung flavonoid kuersetin yang dapat mengikat radikal bebas, menginduksi aktivitas enzim yang berperan penting dalam perbaikan sel, dan meningkatan jumlah dan kapasitas antioksidan endogen. Penelitian ini bertujuan mengetahui efek ekstrak ethanol kulit bawang merah (EKBM) dalam memperbaiki kerusakan hati tikus Wistar yang diinduksi diazinon. Tikus dibagi menjadi kelompok normal, diazinon, dan EKBM. Diazinon diberikan dengan dosis 40 mg/kgBB selama 7 hari dilanjutkan dengan EKBM dengan dosis 600, 900, dan 1200 mg/kgBB selama 7 hari. Pengamatan mikroskopik dilakukan terhadap 100 sel hati secara acak pada setiap preparat. Skor kerusakan sel hati ditentukan berdasarkan kriteria skor Manja Roenigk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diazinon meningkatkan skor kerusakan sel hati (p<0,05) dan EKBM dengan dosis 1200 mg/kgBB dapat menurunkan skor kerusakan sel hati sama dengan kelompok normal. Sebagai kesimpulan, EKBM dengan dosis 1200 mg/kg BB memperbaiki kerusakan hati tikus yang diinduksi diazinon yang ditunjukkan dengan penurunan skor kerusakan sel hati hingga tingkat normal.

Keywords: bawang merah diazinon hati histopatologi