Karakteristik Tumor Sistem Saraf Pusat di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
Main Article Content
Angka kejadian tumor susunan saraf pusat (SSP) semakin meningkat. Data epidemiologi mengenai kejadian tumor SSP di Indoensia masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik tumor SSP di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Penelitian ini merupakan studi deskriptif yang dilakukan di Rumah sakit Mohammad Hoesin dengan subjek penelitian adalah pasien tumor primer dan metastasis SSP berusia di atas 18 tahun yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dari tahun 2015 sampai 2019. Variabel yang diteliti antara lain karakteristik demografis, distribusi tumor, serta karakteristik tumor primer dan metastasis SSP. Dari 289 kasus tumor primer SSP, terbanyak adalah meningioma (77,1%) diikuti astrositoma (13,1%) dengan derajat terbanyak adalah WHO derajat I (79,2%). Perbandingan perempuan dan laki-laki 3:1 dengan rerata usia 44 tahun (20-69 tahun). Nyeri kepala merupakan keluhan utama terbanyak (36,0%). Mayoritas lesi berada di intrakranial dimana supratentorial merupakan lokasi terbanyak. Sedangkan dari 103 kasus tumor metastasis SSP, terbanyak dilaporkan berasal dari keganasan paru (53,4%) yang lebih sering dijumpai pada laki-laki, diikuti payudara (23,2%) dengan rentang usia terbanyak 41-60 tahun. Penurunan kesadaran merupakan keluhan utama tersering (34,1%). Lesi metastasis terbanyak merupakan lesi multipel (37,8%), terletak di parenkim otak. Mayoritas tumor primer SSP yang merupakan meningioma dan derajat terbanyak adalah WHO derajat I. Keganasan paru dan payudara merupakan penyebab tersering tumor metastasis SSP masing-masing pada laki-laki dan perempuan.