Detection of Fluoroquinolone Resistance in Mycobacterium tuberculosis Isolate caused by Mutation in the gyrA gene
Main Article Content
Tuberkulosis yang resistan terhadap obat merupakan masalah kesehatan masyarakat. TB yang resistan terhadap obat rifampisin dan isoniazid dikenal sebagai MDR-TB, sedangkan XDR-TB adalah MDR-TB yang juga resisten terhadap obat lini kedua, seperti fluoroquinolones (levofloxacin, ofloxacin, dan moxifloxacin). tuberkulosis yang resistan terhadap rifampisin (RR-TB), di mana 78 persen di antaranya menderita tuberkulosis yang resistan terhadap berbagai obat (MDR-TB) (MDR-TB). Fluoroquinolones adalah kelas antimikroba spektrum luas yang telah menjadi semakin populer dalam beberapa tahun terakhir. Fluoroquinolones memiliki aktivitas melawan Mycobacterium tuberculosis baik secara in vitro maupun in vivo. Fluoroquinolones dapat menyebabkan resistensi jika digunakan secara tidak tepat atau berlebihan. Menurut beberapa penyelidikan, mayoritas isolat M. tuberculosis yang resistan terhadap fluorokuinolon (sekitar 50-90 persen) memiliki mutasi pada gen gyrA Daerah Penentuan Resistensi Kuinolon QRDR. Namun, keterlibatan genetik dari berbagai mutasi gen gyrA pada isolat Mycobacterium TB yang resisten terhadap resistensi fluoroquinolone tetap menjadi pola mutasi gen gyrA yang tidak diketahui pada isolat Mycobacterium tuberculosis yang resisten. Pada penelitian sebelumnya, mutasi pada gen gyrA ditemukan pada kodon 90 dan 94.