Main Article Content

Ayu Rahmayana
Novrikasari
Rizma Adlia Syakurah

Selama masa pandemi Covid-19 terjadi perubahan pola belajar dalam kegiatan pendidikan seperti alur proses belajar, lamanya interaksi dengan media online selama proses perkuliahan dan pola duduk menjadi faktor penyebab munculnya low back pain. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif melalui pendekatan “cross sectional” dengantehnik pengambilan random sampling sebanyak 133 responden. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara postur belajar dan durasi belajar terhadap kejadian low back pain pada mahasiswa di IKesT Muhammadiyah Palembang. Hasil penelitian menunjukkan postur daring dengan kategori berisiko sebanyak 67 orang (87%) sedangkan kategori tidak berisiko sebanyak 39 orang (69,6%) dengan nilai p-value sebesar 0,014 (p-value < 0,05). Nilai Prevalence Ratio (PR) menunjukkan angka 2,921 artinya responden memiliki resiko 2,921 kali lebih besar dibanding responden yang tidak berisiko terhadap kejadian Low Back Pain (95% CI= 1,217-7,007). Hasil penelitian berdasarkan durasi belajar ditemukan mahasiswa yang belajar < 4 jam sebanyak 47 orang (85,5%) dan mahasiswa yang belajar > 4 jam sebanyak 59 orang (75,6%) dengan nilai p-value sebesar 0,243 (p-value > 0,05). Nilai Prevalence Ratio (PR) menunjukkan angka 1,892 artinya mahasiswa yang belajar > 4 jam lebih berisiko 1,892 kali lebih besar untuk mengalami kejadian low back pain dibanding mahasiswa yang belajar < 4 jam (95% CI= 0,761-4,703). Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara postur saat daring dengan kejadian LBP dan tidak ada hubungan antara durasi belajar dengan kejadian low back pain pada mahasiswa IKesT Muhammadiyah Palembang. Mahasiswa disarankan untuk tetap memperhatikan postur saat belajar, melakukan peregangan (stretching) sebelum dan setelah belajar serta tidak melakukan kegiatan monoton dalam satu waktu.

Keywords: Covid-19 low back pain daring durasi postur mahasiswa