Main Article Content

Ridzqie Dibyantari
Muhammad Ali Apriansyah
Mediarty Syahrir
Erial Bahar

Depresi merupakan gangguan psikosomatik tersering pada pasien terinfeksi HIV dan mengganggu kualitas hidup
penderita secara bermakna. Hipovitaminosis D sering terjadi pada pasien AIDS dan kadar vitamin D berkorelasi negatif
dengan tingkat depresi. Namun, sampai saat ini belum ada penelitian mengenai efektivitas suplementasi vitamin D
terhadap tingkat depresi penderita AIDS. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh penambahan vitamin D
terhadap perubahan tingkat depresi penderita AIDS. Penelitian uji klinis acak tersamar ganda melibatkan penderita AIDS
dengan skor BDI ≥ 10 di Poliklinik VCT RSMH Palembang sejak April 2019 sampai dengan Februari 2020 menggunakan
nonprobability consecutive sampling. Sampel dirandomisasi untuk mendapat vitamin D (calitriol 0,5 mcg per hari) atau
plasebo selama 8 minggu. Uji T berpasangan digunakan untuk menilai perubahan tingkat depresi. Dari 37 subjek, terdapat
26 orang laki-laki dan 11 orang perempuan dengan skor BDI awal kelompok perlakuan 19,95±9,88 dan kelompok plasebo
20,44±8,86. Setelah 8 minggu penelitian, didapatkan skor BDI kelompok perlakuan 6,63±6,16 dan kelompok plasebo
11,94±7,14. Uji T berpasangan menunjukkan perbedaan bermaka pada tingkat depresi antara kelompok perlakuan dan
plasebo (p=0,000). Suplementasi vitamin D secara bermakna memperbaiki skor BDI pada penderita AIDS.

Keywords: AIDS BDI Depresi Vitamin D