Kondisi Ekonomi, Stigma, dan Tingkat Religiusitas Sebagai Faktor dalam Meningkatkan Upaya Pencegahan Covid-19
Main Article Content
Sejak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah COVID-19 sebagai pandemi global pada 11 Maret 2020,
selain dampaknya menyebabkan masalah kesehatan, psikologis, dan sosial juga mempengaruhi aktivitas ekonomi di
seluruh dunia terganggu. yang menyebabkan implikasi ekonomi jangka panjang dan cukup besar, hal ini mempengaruhi
Pemerintah dan masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan Covid-19, karena beberapa negara
memberlakukan lockdown, karantina, tetap tinggal di rumah, penutupan bisnis, dan larangan perjalanan. Tujuan penelitian
ini untuk mengetahui hubungan antara stigma, kecemasan, tingkat religiusitas dan kondisi ekonomi dengan upaya
pencegahan Covid-19 pada masyarakat.Jenis penelitian menggunakan deskriptif analitik dengan desain cross sectional,
pengumpulan data dengan cara survei menggunakan instrumen kuesioner melalui googleformonline. Populasi dalam
penelitian ini sebanyak 86 responden di wilayah Cirebon Jawa Barat Indonesia. Analisis statistik menggunakan analisis
bivariat dengan chi-square dan multivariat regresi logistik.Hasil penelitian diperoleh ada hubungan antarakondisi
ekonomidenganupayapreventif Covid-19 dengan nilai p value 0,001 (<0,05).Ada hubungan antara stigma
denganupayapreventif Covid-19dengan nilai p value0,001.Adahubungan antaratingkatreligiusitasdenganupayapreventif
Covid-19 dengan nilai p value0,022. Sedangkan tidak ada hubungan antara kecemasan dengan upaya preventif Covid-19
dengan nilai p value 0,933.Kondisi ekonomi merupakan variabel yang paling berpengaruhterhadapupayapreventif covid19dengan oddsratio (OR) 5,7 dan mempunyai nilai koefisien regresi sebesar 0,63 artinya seseorang yang memiliki kondisi
ekonominya baik memiliki probabilitas untuk melakukan upaya preventif yang tinggi sebesar 63%.