Main Article Content

Astrid Rizkya
M. Athuf Thaha
Rusmawardiana
R.M. Suryadi Tjekyan

Tinea Unguium(TU) or dermatophytic onychomycosis merupakan infeksi jamur pada kuku jari tangan dan kaki
disebabkan dermatofita. Dermatofita dibagi menjadi tiga genus yaitu Trichophyton, Epidermophyton dan Microsporum.
Golongan ini mampu mencerna keratin dan dapat menyebabkan infeksi yang mengenai kulit, rambut dan kuku. Kalium
hidroksida (KOH) 40% yang rutin digunakan untuk diagnosis TU mempunyai sensitivitas dan spesifisitas yang
bervariasi. Dermatophyte strip test merupakan uji kualitatif untuk mendeteksi antigen dermatofita, objektif, cepat dan
akurat yang dapat digunakan untuk mendiagnosis TU. Objective: Menentukan nilai diagnostik dermatophyte strip test
untuk diagnosis TUdi RSUP Dr. Moh. Hoesin Palembang. Method: Penelitian observasional analitik laboratorik dalam
bentuk uji diagnostik dengan desain potong lintang dilakukan dari bulan November 2014 hingga Januari 2015 pada
pasien TU di RSUP Dr. Moh. Hoesin Palembang. Total 110 pasien presumtif TU yang memenuhi kriteria inklusi
diambil dengan metoda consecutive sampling. Semua sampel dilakukan pemeriksaan dermatophyte strip test, KOH
40%, dan biakan jamur sebagai baku emas. Result: Dari pemeriksaan didapatkan sensitivitas dan spesifisitas
dermatophyte strip test adalah 87,3% dan 89,36% (area under curve 0,89; positive predictive value 92%; negative
predictive value 84%; positive likelihood ratio 8,21; negative likelihood ratio0,14; akurasi 89%). Sensitivitas dan
spesifisitas of KOH 40% adalah 63,49% dan 65,96% (area under curve 0,647; positive predictive value 71%; negative
predictive value 57%; positive likelihood ratio 1,87; negative likelihood ratio 0,55; akurasi 65%). Conclusion:
Dermatophyte strip test mempunyai nilai diagnostik yang lebih tinggi dibandingkan KOH 40% di RSUP Dr. Moh.
Hoesin Palembang, dan dapat menggantikan KOH 40% untuk diagnosis TU.

Keywords: tineaunguium dermatophyte strip test KOH 40% kultur jamur nilai diag nsotik