Hubungan Antara Pengetahuan dan Umur dengan Kelengkapan Imunisasi Tetanus Toxoid (TT) pada Ibu Hamil di Desa Sungai Dua Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin Tahun 2014
Main Article Content
Terjadi kelonjakan AKI di Indonesia yang cukup tinggi disebabkan oleh infeksi yang merupakan urutan ketiga
penyebab kematian ibu yang dapat terjadi saat kehamilan, persalinan, sesudah persalinan. Penyebab kematian neonatal
terutama pada kelompok usia 0-28 hari masih disebabkan karena infeksi, termasuk Tetanus Neonatorum. Penyakit
infeksi dan Tetanus Neonatorum sebenarnya dapat dicegah dengan imunisasi Tetanus Toxoid (TT) yang lengkap pada
wanita usia subur (WUS) dan wanita hamil. Pada kenyataannya masih banyak calon ibu di masyarakat berada dalam
kondisi yang bisa dibilang masih jauh dari kondisi steril saat persalinan. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan
antara pengetahuan dan umur ibu hamil dengan kelengkapan imunisasi Tetanus Toxoid (TT). Penelitian ini dilakukan
mulai bulan Mei-Juni 2014 dengan sampel 85 orang ibu hamil. Pengambilan sampel dengan tekhnik purposive
sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan 19 orang (21,1%) yang berpengetahuan kurang terdapat 4 orang (21,1%)
yang memiliki kelengkapan imunisasi TT dan 15 orang (78,9%) yang tidak lengkap. Dari hasil uji statistik Chi-Square
didapatkan nilai (P= 0,000). Dari 26 orang ibu yang berumur beresiko terdapat 9 orang (34,6%) yang memiliki
kelengkapan imunisasi TT dan 17 orang (65,4%) yang tidak lengkap. Dari hasil uji statistik Chi-Square didapatkan nilai
(P = 0,000). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar ibu hamil tidak mendapatkan
kelengkapan imunisasi TT, tidak memiliki pengetahuan tentang TT, dan sebagian besar ibu hamil memiliki umur
beresiko. Ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil dan umur ibu hamil dengan kelengkapan imunisasi TT secara
bermakna (p=0,000). Perlu diberikan konseling oleh tenaga kesehatan khususnya bidan terhadap ibu hamil tentang
tujuan, manfaat, dan resiko dari ketidak lengkapan imunisasi Tetanus Toxoid (TT).