Main Article Content

Riani Erna

Kelainan mata pada kusta dapat menyebabkan perubahan pada kelopak mata akibat gangguan saraf dan otot kelopak
mata, kelenjar lakrimalis, kelainan pada kornea dan kerusakan pada iris.Penyakit kusta ditularkan secara langsung dari
penderita kusta aktif pada orang lain melalui saluran pernapasan dan kulit. Penyebaran kuman kusta ke mata umumnya
terjadi secara hematogen, ascenden dari hidung atau perluasan secara langsung dari kulit muka dan dahi atau penularan
melalui kulit dan saluran pernapasan.Di Indonesia jumlah kebutaan akibat lepra sekitar 350.000-400.000 dari seluruh
kasus. Komplikasi pada mata terjadi pada ± 50-90% pasien lepra.Secara klinis diagnosis kelainan kusta pada mata dapat
ditegakkan berdasarkan anamnesis seperti adanya riwayat kontak dengan penderita kusta, pemeriksaan oftalmologi dan
pemeriksaan penunjang yang sesuai dengan gejala klinis.Tindakan pencegahan lebih baik dibandingkan perawatan
pasien buta akibat lepra sehingga penting dilakukan skrining mata untuk deteksi dini pada seluruh penderita kusta.
Untuk mengenal lebih jauh kelainan mata pada kusta dan masih adanya sindroma fobia terhadap penderita kusta, maka
penulis merasa perlu menjelaskan gejala klinis, etiopatogenesis, cara menegakkan diagnosis serta penatalaksanaanya.

Keywords: Kelainan Mata Lepra Gejala Klinis Etiopatogenesis Penatalaksanaan